Hero Posts

Kiat Sukses Dalam Menjaga Kesehatan Walaupun Kerja Keras

inilah Alasan Kerja Harus Ada Hiburan Biar Kesehatan Terjaga Dengan Baik
kiatZ.com-Kita semua juga tahu paling tidak satu hal Bahwa Para teknisi yang bekerja 12 jam sehari di perusahaan internet baru harus siap dan bisa dilakonin. Para pengacara yang mati-matian membuat detil sekecil-kecilnya pada setiap kontrak dan Profesi yang lainya

Pemilik toko yang belum mengambil liburan selama 10 tahun. Dokter yang menghabiskan waktu luangnya di laboratorium. Pemegang saham yang detak jantungnya turun naik seiring dengan indeks harga saham.

Kegilaan bekerja (Kerja Gila / Gila Kerja ) ada berbagai bentuk dan ukuran, dan masalah kesehatan yang berhubungan dengan ketagihan kerja memakan biaya 150 miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya. Namun, 30 tahun setelah istilah "workaholic" diciptakan, belum ada definisi yang jelas mengenai hal tersebut.
 
Satu hal yang jelas adalah diperlukan lebih banyak penelitian terhadap pengaruh fisik dan psikologi dari ketagihan kerja antara pekerja dan keluarganya, tulis Bryan E. Robinson, PhD, dalam sebuah artikel di Journal of Employment Counseling.

Campur tangan juga diperlukan untuk mengenali kegilaan kerja dan menemukan jalan untuk mengatasinya, kata Robinson, profesor konseling, pendidikan khusus dan perkembangan anak di Universitas North Carolina di Charlotte.

"Kegilaan kerja adalah masalah yang serius. Ini adalah masalah kompulsif yang tidak hanya mempengaruhi si gila kerja tetapi juga keluarganya, dan tempat kerja mereka," Robinson menerangkan. Tetapi para peneliti jarang yang benar-benar melihat secara ilmiah pada efek-efek kemanusiaan dari masalah yang sering disalah-mengertikan ini. Kegilaan bekerja bisa menyebabkan Gangguan Mental dan Fisik.

Penelitian awal menunjukkan bahwa para workaholic lebih mudah terkena depresi, cemas dan marah dibanding orang yang tidak gila bekerja. Mereka juga cenderung mempunyai lebih banyak keluhan kesehatan.

Stress kronis karena terus-menerus bekerja dapat mengarah ke masalah kesehatan mental dan fisik yang serius, demikian Redford B. William, MD menerangkan. William adalah direktur Behavioral Medicine Research Center di Duke University Medical Center di Durham, North Carolina.

"Mereka selalu mencoba untuk berhasil, dan bila mereka mulai merasa bahwa ganjarannya, apakah kenaikan gaji atau pangkat, ternyata tidaklah sesuai dengan betapa kerasnya mereka bekerja, maka mereka mulai mengalami stres berat dan masalah-masalah kesehatan yang berhubungan dengan stres," Ujar William.

Stress yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, yang merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung dan serangan jantung. Sebagai tambahan, stres juga membebani sistem kekebalan tubuh, membuat orang yang gila kerja lebih rentan terhadap penyakit-penyakit lain. Di Jepang, dalam satu tahun 10,000 pekerja jatuh meninggal di meja mereka sebagai akibat dari kerja selama 60-70 jam seminggu, fenomena ini mereka sebut Karoshi.

Tetapi bukan hanya workaholic yang terpengaruh. Pasangan mereka melaporkan sering merasa diabaikan dan mencoba cara-cara untuk mencari perhatian agar pasangan mereka lebih mesra, sementara anak-anak sering mengadu tidak senang dengan orang tua yang workaholic. Robinson menerangkan. "Anak-anak terpengaruh dengan orang tua yang gila kerja dalam arti yang tidak sehat secara kejiwaan dan dapat menimbulkan masalah sampai masa remaja," tulisnya.

Dalam sebuah penelitian yang akan diterbitkan tentang 1000 wanita, Robinson menemukan bahwa mereka yang menikah dengan workaholic memiliki angka perceraian yang besar, angka pisah ranjang lebih besar, lebih sedikitnya perasaan positif tentang perkawinan mereka, dan merasa kurang kontrol dalam perkawinan dan hidup mereka. Penelitian ini akan diumumkan tahun ini di American Journal of Family Therapy.

Inilah beberapa dari alasan-alasan yang membuat para konselor dan ahli terapi perlu untuk "mempertimbangkan efek-efek yang menghancurkan dari kegilaan kerja pada lingkungan dan keluarga, menyeleksinya seperti menyeleksi alkoholisme, dan bersiap untuk ikut campur," tulis Robinson. Sebagai tambahan, ia berkata, manajer perlu pedoman untuk mengidentifikasikan workaholic.

"Tempat kerja tidak menciptakan kegilaan kerja, sama seperti bar tidak menciptakan alkoholisme - tapi memungkinkannya," kata Robinson penulis "Chained to the Desk: A Guidebook for workaholics, Their Partners, Their Children and the Clinicians Who Treat Them."

Satu tindakan pencegahan yang bisa dilakukan oleh pemilik perusahaan dan manajer adalah mengadakan seminar tentang bekerja sehat dibandingkan kegilaan kerja, bagaimana menghindari stres dalam pekerjaan; dan pentingnya keseimbangan yang sehat antara karir dan keluarga, kata Robinson.

Penelitian sangat penting untuk membantu mengembangkan definisi yang lebih baik tentang workaholic. Sebagai contoh, penelitian pada kecanduan kerja sejauh ini masih mengabaikan wanita. "Karena wanita telah menempati lebih banyak posisi berkuasa pada hirarki perusahaan, kasus kegilaan kerja pada wanita sesungguhnya telah meningkat pula."

Demikianlah Kiat Sukses Dalam Menjaga Kesehatan Walaupun Kerja Keras, Luangkan Waktu Anda Juga Untuk Baca Postingan Sebelumnya Yaitu Tips Dan Kiat Ber-Hemat Uang Agar Gaji Utuh tips meningkatkan gaji bagi wanita karir
Anda mungkin menyukai postingan ini